Senin, 04 November 2013

Inquiry Letter and Order Letter

Inquiry letter Definition:
 A letter of inquiry, also known as a prospecting letter or letter of interest, is sent to companies that may be hiring, but, haven't listed specific job openings.
example :

http://bagaskawarasan.files.wordpress.com/2012/11/inquiry1.jpg



Order letter Definition:
An order letter is a business letter which confirms the details of a purchase of services or goods from one party to another. Also, such terms as a letter of order or a PO (purchase order) can be used. The purpose of an order letter is to give the necessary instructions to the seller to fulfill an order successfully. The paper track of a particular transaction starts with it.
example :

http://static2.businessinsider.com/image/500d57fd6bb3f7705f000002/jack-daniels-cease-and-desist-order.jpg


quote :
http://jobsearch.about.com/od/jobsearchglossary/g/inquiryletter.htm
http://bestletterhelp.com/business-letters/how-to-write-order-letter.html

Jumat, 29 Maret 2013

Catatan kaki


Catatan kaki adalah catatan di kaki halaman yang dipergunakan untuk memberikan penjelasan tambahan atau mencantumkan URL panjang. Jika di dalam catatan kaki ada referensi, referensinya dibuat dalam bentuk running notes. Besar font catakan kaki adalah lebih kecil dari teks utama, yakni biasanya dengan besar font 10 dengan asumsi ukuran teks utama 12.
Penulisan Catatan kaki
a. Catatan kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi.
b. Antarcatatan kaki dipisahkan satu spasi.
c. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satu spasi.
d. Catatan kaki diketik sejajar margin
e. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
f. Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
g. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya, misalnya font 10.
Macam-macam catatan kaki
Catatan Kaki Berisi Penjelasan Catatan kaki bisa digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan sebuah istilah, frase, kalimat, dan sejenisnya. Pemakaian catatan kaki dengan penjelasan bisa dilihat dalam contoh berikut:
Jumlah kabupaten / kota yang ada di Kalimantan Timur terus bertambah.1 Pertambahan ini tentu punya implikasi terhadap meluasnya pemanfaatan lahan untuk perkantoran , perumahan, dan kegiatan bisnis.______________1Dalam rentang waktu yang cukup lama (era Orde Baru), kabupaten/ kotamadya di Kaltim berjumlah enam buah (Balikpapan, Samarinda, Kutai, Bulungan, Berau, Pasir). Pada pasca Orde Baru, jumlah kabupaten/kota meningkat dratis menjadi 13 (Paser, Penajam Paser Utara, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Bontang, Bulungan, Berau, Tarakan, Malinau, Nunukan), dan baru-baru ini ada penambahan satu kabupaten lagi, yakni Kabupaten Tanah Tidung, sehingga sekarang terdapat 14 Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. v Catatan Kaki Berisi Penjelasan dan Running Notes
Catatan kaki bisa juga digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan, lengkap dengan referensinya. Contoh catatan kaki yang menjelaskan suatu teks lengkap dengan referensinya adalah sebagai berikut: Secara umum, aksi kolektif (collective action) didefinisikan sebagai semua aksi yang dilakukan secara kolektif untuk mencapai tujuan kolektif atau mendapatkan barang-barang/sarana-prasarana kolektif(collective good2) (Olson 1965, 1971; Marwell & Oliver 1993).______________
2Beberapa ahli mendefinisikan collective good sebagai barang, fasilitas, saranaprasarana, dan sejenisnya, yang mana individu-individu tertarik atau tak bisa lepas dengannya (karena mereka merasa akan memperoleh manfaat darinya) dan jika diberikan ke atau digunakan oleh orang lain, siapa saja (semua individu) akan tetap bisa menggunakan atau memanfaatkan collective good itu (Marwell dan Oliver 1993:4). Lihat juga Oberschall (1997). v Catatan Kaki Berisi URL Panjang. Referensi langsung yang berupa alamat website (URL) panjang dicantumkan di catatan kaki, hyperlinknya dihilangkan dan tanggal aksesnya dicantumkan. Jika URL-nya tidak cukup dalam satu baris, pemisahan dilakukan di belakang tanda baca (”/”, ”_”, ”+”, ”=”, dan lain sebagainya), angka, atau kata tertentu. Contoh: Setelah revolusi Amerika dan Perancis, wacana yang muncul adalah apakah untuk membatasi kediktatoran mayoritas diperlukan adanya lembaga Senat (Upper hamber).³
Tujuan
a. Menyusun Pembuktian Semua pernyataan yang penting,yang bukan merupakan pengetahuan umum harus didukung oleh pembuktian-pembuktian. Catatan kaki menunjukan kebenaran-kebenaran yang pernah dicapai oleh seorang pengaran lain dalam bukunya atau tulisan-tulisannya.Sebab itu referensi dalam catatan kaki dimaksudkan untuk menunjukkan tempat atau sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
b. Menyatakan Hutang Budi Penunjukan sumber pada catatan kaki dimasukan pula untuk menyatakan hutang budi kepada pengarang yang dikutip pendapatnya. Dengan menyebut nama pengarang yang dikutip pendapatnya itu,penulis telah menyatakan hutang budi kepadanya.
c. Menyatakan Keterangan Tambahan Catatan kaiki juga dimaksudkan sebagai keterangan tambahan untuk uraian. keterangan tambahan yang dimaksud dapat berupa
1).Inti atau sari dari fragmen yang dipinjam.
2). Uraian teknis , keterangan insidental, atau materi yang memperjelas teks, atau informasi tambahan terhadap topik yang disebut dalam teks.
3). Materi-materi penjelas yang kurang penting seperti perbaikan, atau pandangan pandangan lain yang bertentangan.
d. Merujuk bagian lain dari teks Catatan kaki dapat juga dipergunakan untuk menyediakan informasi kepada bagian-bagian lain dari tulisan itu . Misalnya penulis memberi catatan agar pembaca melihat atau memeriksa utaian padahalaman sebelumnya,atau hal-hal yang akan diuraikan.
Cara menulis pada catatan kaki urutannya sebagai berikut.
1. nama penulis atau pengarang (tidak dibalik)
2. judul buku
3. tempat diterbitkan
4. nama penerbit
5. tahun terbitan ditulis di dalam kurung
6. kemudian sertakan nomor halaman tempat informasi yang dicatat berada.
Contoh :
BUKU
Pengarang 1 sampai 3 orang:
Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hal. 23
Abdul R. Salian, Hermansyah, dan Ahmad Jalis, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, Kencana Prenada Media Group, 2005, hal. 25
Pengarang Lebih dari 3 orang:
Philipus M. Hadjon, et.al., Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajahmada University Press, Yogyakarta, 1995, hal. 67
Kumpulan Karangan, cantumkan editornya saja:
Tim Lindsey, (ed.), Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar, PT. Alumni, Bandung, 2006, hal. 28
Tidak ada Pengarang tertentu karena dikarang oleh badan, lembaga, perkumpulan, perusahaan negara, dll:
Balai Kursus Pendidikan Dosen, Pelatihan Dosen AA, USU Press, Medan, 2004, hal. 3
Buku Terjemahan:
Hans Kelsen, Teori Umum Hukum dan Negara, terjemahan Soemardi, Bee Media Indonesia, Jakarta, 2007, hal. 299
Jurnal:
T. Keizerina Devi, “Perkembangan Hukum Perdata Sejak Masa Kolonial Sampai Kemerdekaan”, Citra Justicia, Volume II No.2, Desember 2006, hal. 4
Majalah:
Mochtar Naim, “Mengapa Orang Minang Merantau?”, Tempo, 31 Januari 1975, hal. 39
SURAT KABAR
Berita (Tanpa Penulis):
“Tiga Pejabat PT.Pos Tersangka Korupsi”, Waspada, Sabtu, 1 Maret 2008, hal. 1
Artikel dalam Surat Kabar:
Fajar As., “Gugatan Terhadap Serdang Bedagai”, Waspada, Sabtu, 1 Maret 2008, hal. 6
Tajuk/ Editorial/ bagian dari surat kabar:
“The Editorial”, The Washington Post, 13 Juni 2007, hal. 4
Sumber : http://kukquoutes.smansara.com/2012/10/31/definisi-contoh-membuat-catatan-kaki-foot-note/ 

Pengertian Kutipan.

Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Jenis-jenis kutipan itu sendiri terdiri dari :
1.       Kutipam langsung (Direct Quotation) yang artinya kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
    - untuk mengutip rumus atau model matematika
    - untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputudsan, surat perintah.
    - untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
    - untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
  
Contoh kutipan langsung: 
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.

2.       kutipan tidak langsung kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase) yang artinya  kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.
       
Contoh kutipan tidak langsung: 
Dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.
#Fungsi kutipan
 Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1) Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
2) Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
3) Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
4) Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
5) Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
6) Meningkatkan estetika penulisan.
7) Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang  terkait dengan data pustaka.

#cara membuat kutipan
 1. cara ringkas, yaitu cara menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara tanda kurung dengan menyebutkan nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip.
2. cara langsung, yaitu cara menempatkan sumber kutipan langsung dibawah sumber kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip. Antara pernyataan atau teks dalam tulisan dengan sumber kutipan dipusahkan dengan garis lurus sepanjang garis teks. Jarak garis pemisah dengan teks adalah satu spasi dan jarak garis pemisah dengan sumber kutipan adalah dua spasi, sedangkan garis baris dari kutipan itu sendiri adalah satu spasi.
3. cara menempatkan sumber kutipan di kaki halaman, cara ini lazim dfisebut footnote (catatan kaki) dan cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks dengan footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak baris antara garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan jarak baris antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi.indensi untuk footnote seperti indensi alines bsru dalam teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu spasi, sedangkan jarak antara footnote satu dengan footnote lain dalam tiap halaman adalah dua spasi.

Sumber : http://keyropisabatian.blogspot.com
penjelasan mengenai kutipan.

Jumat, 30 November 2012

EYD


EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :
1.        Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia.
2.        Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972.
3.        Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan imi mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia  Nomor : 57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Dengan berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman dalam penulisan bahasa Indonesia diharapkan dapat  terwujud dengan baik.
 
Perubahan Pemakaian Huruf Dalam Tiga Ejaan Bahasa Indonesia


 Ruang Lingkup EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Ejaan yang disempurnakan atau yang lebih dekenal dengan singkatan EYD adalah ejaan yang mulai resmi dipakai dan digunakan di Indonesia tanngal 16 Agustus 1972. Ejaan ini masih tetap digunakan hingga saat ini. EYD adalah rangkaian aturan yang wajib digunakan dan ditaati dalam tulisan bahasa indonesia resmi. Ruang lingkup EYD mencakup :
1.        Pemakaian huruf
Ruang lingkup EYD dalam pemakaian huruf meliputi : 
  • Huruf abjad 
  • Huruf vocal 
  • Huruf konsonan 
  • Diftong 
  • Gabungan konsonan 
  • Pemenggalan kata
2.        Penulisan huruf
Ruang lingkup EYD dalam penulisan huruf meliputi : 
  • Huruf capital 
  • Huruf miring
3.        Penulisan kata
Ruang lingkup EYD dalam penulisan huruf meliputi : 
  • Kata dasar
  • Kata turunan
  • Kata ulang
  • Gabungan kata
  • Kata ganti
  • Kata depan
  • Kata sandang
  • Partikel
  • Singkatan dan akronim
  • Angka dan lambang bilangan
4.        Penulisan unsur serapan
Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua bagian, yaitu :
a.         Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu: editor, civitas academica, de facto, bridge.
b.        Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.
5.        Pemakaian tanda baca
Ruang lingkup EYD dalam pemakaian tanda baca meliputi : 
  • Penggunaan huruf besar (kapital)
  • Penggunaan tanda koma
  • Penggunaan tanda titik
  • Penggunaan tanda seru
  • Penggunaan tanda hubung
  • Penggunaan tanda titik koma
  • Penggunaan tanda tanya
  • Penggunaan tanda petik
  • Penggunaan tanda titik dua
  • Penggunaan tanda kurung
  • Penggunaan tanda elips
  • Penggunaan tanda garis miring
Untuk penjelasan dari ruang lingkup di atas telah dijelaskan dalam wikibooks Indonesia mengenai Bahasa Indonesia/EYD.

Sumber :
Ø  Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan .Jakarta: Balai Pustaka.
Ø  Alwi Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Ø  Wiki Buku (Diakses 05 November 2012) 
Ø  http://abdulghoni-asykur.blogspot.com
Nama : Cakra A P
NPM  :21110505




Daftar Pustaka

Apa jadinya dunia jika karya ilmiah tidak ada? Dengan karya ilmiah, kita dapat mengetahui karya tulis orang lain sekaligus menghargai karya tulis orang lain. Ada beragam sumber rujukan yang dapat diambil dari penge tahuannya. Selain itu, memahami dan mengenal sumber rujukan akan membawa Anda dalam keyakinan bahwa ilmu terus berkembang. Oleh sebab itu, kita menjaga dan mengembangkannya dengan menulis. 

1. Daftar Pustaka

Daftar pustaka dikenal juga sebagai referensi, bibliografi, sumber acuan, atau sumber rujukan. Daftar pustaka adalah susunan sumber informasi yang umumnya berasal dari sumber tertulis berupa buku-buku, makalah, karangan di surat kabar, majalah, dan sejenisnya. Semua sumber bacaan itu berhubungan erat dengan karangan yang ditulis.
Daftar pustaka ditempatkan pada bagian akhir karangan dan ditulis pada halaman tersendiri. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad nama penulis (alfabetis) dan tidak menggunakan nomor urut.

Ketentuan penulisannya sebagai berikut.

a. Buku

1) Jika penulisnya satu orang, penulisan nama belakang penulisnya (jika terdiri atas dua kata atau lebih) dipindahkan ke depan. Misalnya, Yogi Yogaswara menjadi Yogaswara, Yogi.

Contoh: 

Yogaswara, Yogi. 2000. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung. CV Aneka.

2) Jika penulisnya dua atau tiga orang, nama penulis pertama
ditulis terbalik, sedangkan yang lainnya tetap. 

Contoh: 

Warsidi, Edi dan Eriyandi Budiman. 1999. Teknik Menulis Naskah Film untuk Anak-Anak. Bandung: Katarsis. 

3) Jika penulisnya lebih dari tiga orang, hanya satu orang yang dituliskan, kemudian ditambah keterangan dkk. (dan kawan-kawan). 

Contoh: 

Sugono, Dendy dkk. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Jakarta: Gramedia.

4) Jika beberapa buku dari penulis yang sama kita rujuk, urutan daftar pustaka tidak mengulang nama penulisnya. Pada urutan kedua dan selanjutnya, nama penulis diganti dengan garis delapan ketukan. 

Contoh: 

Ismail, Taufiq (ed.) dkk, 2002. Horison Sastra Indonesia 1, Kitab Puisi. Jakarta: Horison & The
Ford Foundation.

––––––––, 2002. Horison Sastra Indonesia 2:, Kitab Cerpen. Jakarta: Horison & The Ford Foundation.

5) Jika tahun terbit tidak dicantumkan, tahun terbitnya diganti
dengan tulisan tanpa tahun (tt). 

Contoh:

Maulana, Dodi. tanpa tahun. Beternak Unggas. Bandung: CV Permata.

b. Surat Kabar

1) Jika berupa berita, urutannya yaitu nama koran (dicetak miring) dan penanggalan. 

Contoh:

Kompas (harian). Jakarta, 20 Februari 2005. Kedaulatan Rakyat (harian). Yogyakarta, 15 Maret 2005. 

2) Jika berupa artikel urutannya yaitu nama penulis (seperti pada buku), tahun terbit, judul artikel (diapit tanda petik dua), nama koran, tanggal terbit. 

Contoh:

Saptaatmaja, Tom S. 2005. "Imlek, Momentum Untuk Rekonsiliasi." Koran Tempo, 11 Maret 2005. 

c. Majalah

Sama dengan surat kabar, tetapi di belakang nama majalah ditambahkan nomor edisi. 

Contoh:

Kleiden, Ignas. 2005. "Politik Perubahan Tanpa Perubahan Politik." Tempo No. 50 tahun XXXIII. 

d. Lembaran Kerja dari Lembaga Tertentu

Contoh:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Surat Dinas. Jakarta: P3B.

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta.


e. Makalah yang Tidak Diterbitkan

Setelah kota tempat penulisan, tidak terdapat nama penerbit.

Contoh:

M.I. Sulaeman. (1985). Suatu Upaya Pendekatan Fenomenologis Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor FPS, IKIP Bandung: tidak 
diterbitkan.

Daftar Pustaka
Hakim, Lukman dkk. 1978. "Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan". Seri Penyuluhan 9. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Halim, Amran. 1980. "Bahasa Indonesia Baku". Majalah Pengajaran Bahasa dan Sastra Tahun VI Nomor 4. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.


sumber :http://mawanae.weebly.com


Nama : Cakra A P
NPM   : 21110505

Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Peranan Bahasa Indonesia dalam Konsep Ilmiah

                  Bahasa Indonesia dikenal sebagi bahasa aglutinatif. Artinya, kosakata dalam bahasa Indonesia dapat ditempeli dengan bentuk lain, yaitu imbuhan. Imbuhan mengubah bentuk dan makna bentuk dasar yang dilekati imbuhan itu .Karena sifat itulah, imbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam pembentukan kata bahasa Indonesia. Dengan demikian, sudah selayaknyalah, sebagai pemakainya kita memiliki pengetahuan mengenai ini.Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk melakukan kegiatan ilmiah karena bahas merupakan sarana komunikasi ilmiah pokok.
                 Dengan bahasa selaku alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, dimana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.Manusia menggunakan bahasa sesuai dengan yang dia ketahui dan yang dirasakan guna menyampaikan gagasan atau menerima gagasan, pemberitahuan, keluh-kesah, pernyataan menghormat, bersahabat, atau pernyataan permusuhan dari orang lain. Siapa dia berkomunikasi dengan siapa, tentang hal apa, di mana, untuk tujuan apa dengan cara bagaimana. Dengan demikian, cara orang mengekspresikan gagasan terkait dengan masalah-masalah di luarnya seperti kesadaran atas status sosial dan tradisi yang berlaku dan diberlakukan. Lewat bahasa yang diketahui, gagasan dan pikiran diformulasi menjadi serangkaian konsep kebahasaan. Konsep bisa berupa kata atau istilah (construct)

fungsi bahasa indonesia secara umum
      a. sebagai alat komunikasi
  • Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
  • Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang .sarana penyampaian informasi kepada orang lain secara lisan maupun tulisan mengenai apapun yang ingin kita sampaikan agar orang dapat mengerti maksud dan tujuan yang kita inginkan tampa menghindari tata bahasa yang sudah ada. 
     b. sebagai alat untuk mengembangkan ilmu penetahuan
         alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung    situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

sumber : http://asihwinarni.blogspot.com

Nama : Cakra A P
NPM  : 21110505